Latest Updates

Nominator Adhikarya 2013, Heryawan Diuji Tim Ahli

INILAH.COM, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan tujuh gubernur lain mengikuti ekspos kinerja pertanian di hadapan tim penguji di Jakarta, Sabtu (2/11/2013).


Pemaparan program penyediaan pangan dan capaiannya ini berkaitan rencana pemberian penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2013 kategori gubernur. Dari delapan nominator, akan dipilih lima penerima penghargaan.


Delapan nominator tersebut yakni Gubernur Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggata Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Mereka diuji tim ahli Kementerian Pertanian, Badan Ketahanan Pangan Nasional, dan akademisi.


"Saya tegaskan bahwa sampai saat ini Jawa Barat belum terkalahkan sebagai produsen pangan terbesar di Indonesia, disusul Jawa Timur," tandas Heryawan dalam rilis yang diterima INILAH.COM, Sabtu (2/11/2013) malam.


Dia mengatakan, pencapaian itu sangat menggembirakan karena diraih saat penduduk Jawa Barat yang terbesar di Indonesia, terus bertambah dan konversi lahan pertanian sulit dicegah.


"Untuk itu kita patut berterimakasih kepada petani," ujar Heryawan.


Dijelaskan pula, ketersediaan pangan di Jabar hingga kini masih cukup. Bahkan, kata Heryawan, ketersediaan pangan pokok seperti beras, daging ayam, dan sayur-mayur mengalami surplus.


"Potensi ikan di Jawa Barat juga besar. Potensi ini mampu memenuhi kebutuhan warga. Kita tidak perlu terpaku pada daging sapi karena protein hewani juga berasal dari ikan, ayam, dan kambing atau domba," tambahnya.


Namun ketika ditanya mengenai sulitnya kedelai yang merupakan bahan baku tahu-tempe, Heryawan berdalih, hingga kini Jabar memang belum surplus kedelai. "Di mana-mana juga begitu. Sama seperti gula," ungkapnya.


Sementara menyangkut pascaproduksi, Heryawan menegaskan, pihaknya sudah menerapkan dua strategi untuk menjamin keamanan pangan. Pertama, pengendalian suplai. Kedua, perbaikan terhadap penyediaan infrastruktur jalan dari perkotaan hingga pelosok pedesaan.


"Kedua strategi itu penting sebab tidak ada artinya surplus produksi pangan bila distribusinya tidak lancar. Distribusi yang tersendat menyebabkan harga pangan tidak stabil," ucapnya. [hus]


 

0 Response to "Nominator Adhikarya 2013, Heryawan Diuji Tim Ahli"