INILAH.COM, Jakarta - Menyusul terpilihnya Hamdan Zoelva sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), publik mendesak agar ketua yang baru bekerja amanah sehingga kepercayaan publik terbangun kembali. Mampukah?
Menyusul tertangkapnya Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sempat membicarakan dengan serius mengenai Mahkamah Konstitusi (MK) dalam pertemuan dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu.
MK menjadi salah satu yang disoroti secara khusus lantaran perannya yang sangat besar. "Bayangkan apabila putusannya salah. Bayangkan kalau ada penyimpangan terhadap putusan itu. Tidak ada penyimpangan pun, kalau putusannya salah, karena mengikat dan final, dampaknya tentu amat besar dalam kehidupan bernegara," kata Presiden SBY.
Setelah pemecatan tidak hormat terhadap Akil Mochtar, sekarang MK dalam posisi limbung dan rawan. Inilah pekerjaan rumah bagi Hamdan, yang tidak mudah tentunya. Harus dibuktikan bahwa ia adalah orang yang cerdas, bersih dan tidak bisa disuap. Ini semua butuh bukti, bukan janji.
Hamdan harus menyadari bahwa Keputusan Majelis Kehormatan Hakim (MKH) Mahkamah Konstitusi yang memberhentikan secara tidak hormat Ketua MK nonaktif Akil Mochtar diyakini tidak akan serta merta bisa menyelamatkan lembaga itu. Masih banyak "penyakit" yang diderita MK dan perlu dibersihkan.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika menuturkan bukti masih banyaknya penyakit di tubuh MK sudah terlihat sejak 2009. Di tahun itu, DPR membentuk panja mafia pemilu untuk menelusuri pemalsuan surat MK untuk meloloskan Dewi Yasin Limpo.
Setelah kasus itu diusut pihak kepolisian hingga menetapkan panitera MK sebagai tersangka, ternyata kredibilitas MK tak juga terpulihkan. Salah satu buktinya adalah adanya kasus suap yang menjerat Akil Mochtar, yang akhirnya dipecat dengan tidak hormat.
Untuk mengembalikan citra MK, Hamdan dkk perlu kerja keras dan cerdas melibatkan seluruh lini dari internal. Posisi Hamdan Zoelva masih dalam taruhan, pemilihannya sebagai Ketua MK bukanlah akhir dari segalanya.
Bagaimanapun, MK tetap dalam sorotan sampai publik dan pasar politik menaruh kepercayaan kepadanya. Sekali lagi, publik, media dan pasar butuh bukti dari Hamdan Zoelva dkk, bukan hanya janji yang rawan tidak ditepati.[berbagai sumber]
0 Response to "Ketua MK Hamdan Zoelva Masih Dalam Taruhan"
Posting Komentar